Spiga

Bioteknologi, Solusi Masalah Pangan dan Kesehatan

Bioteknologi menjadi topik menarik penelitian di dunia untuk mengatasi berbagai masalah, dari pangan sampai kesehatan. Apalagi sejak dikembangkannya teknologi DNA rekombinan yang memungkinkan untuk menghasilkan sesuatu yang sebelumnya sulit untuk dibayangkan keberadaannya.
DNA sebagai bahan materi genetik, mampu dimanipulasi dan direkayasa sesuai dengan keinginan manusia. Hal inilah yang menjadi pokok perbincangan dalam talkshow bertajuk “Biotechnology, The Next Great Enterpreneurial Wave” yang diadakan oleh Universitas Paramadina.
Menurut M. Arief Budiman, Ph.D, pakar bioteknologi yang sekarang bekerja di Orion Genomics, Amerika Serikat, pengembangan bioteknologi DNA rekombinan sangat banyak manfaatnya, khususnya di bidang agrikultur dan kedokteran. Dalam bidang agrikultur, bioteknologi dengan sistem genom, dapat memperbaiki mutu tanaman dan hewan ternak. Sistem genom merupakan sistem molekuler biologis dalam lingkup yang besar.

“Sebelum ada proyek genom, rata-rata hasil pertanian di Amerika hilang sebesar 78,4% dari total yang seharusnya”, kata Arief. Penyebab hilangnya jumlah produksi tanaman tersebut bisa karena penyakit, serangga, gulma dan lingkungan. Penyumbang terbesar kehilangan ini adalah lingkungan, baik berupa curah hujan yang tinggi, kekeringan, hujan es, dan lain-lain.
Di AS, teknologi yang baru sampai pada pencegahan terjadinya gangguan akibat gulma dan serangga. Sekarang ini, para peneliti bioteknologi sedang berupaya mendapatkan gen yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Setelah menemukan gen yang tahan tersebut, para peneliti akan menyuntikkan gen tumbuhan itu ke dalam tumbuhan lain yang ingin diberikan sifat yang sama dengan tumbuhan pemilik gen tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan tumbuhan memiliki sifat adaptasi lingkungan yang sama dengan tumbuhan yang gen nya dimasukkan ke dalam kromosom tumbuhan tersebut.


Deteksi Kanker
Selain pada bidang agrikultur, bioteknologi juga banyak memberikan manfaat dalam bidang kedokteran. Dengan adanya bioteknologi, kita dapat mendiagnosa, terapi, serta monitoring penyakit. Tidak hanya itu, bioteknologi juga memungkinkan kita untuk mendesain vaksin yang cocok terhadap penyakit tertentu.
Pada talkshow tersebut, juga ditekankan manfaat bioteknologi dalam usaha pendeteksian kanker secara dini. Dengan bioteknologi, sel-sel penyakit kanker bisa terdeteksi sejak stadium 1 sehingga penanganannya bisa cepat dan masih mungkin diobati dengan biopsi atau kemoterapi.
“Sebenarnya, bakat penyakit kanker juga sudah bisa terdeteksi dengan bioteknologi. Hanya saja, alat yang mendeteksi itu sekarang belum diberi marker”, kata Arief.
Pendeteksian dengan menggunakan bioteknologi juga bersifat lebih akurat dari segi spesifitas dan sensifitas. Secara spesifitas, orang-orang yang sehat dapat dideteksi menderita kanker atau tidak dengan tingkat keakuratan 100%.
Hal ini sebagai langkah antisipasi kesalahan diagnosa yang mungkin menyebabkan orang sehat harus menjalani kemoterapi atau biopsi yang justru akan membahayakan nyawanya. Secara sensifitas, penderita kanker yang melakukan tes dapat diketahui mengidap gen kanker sehingga penanganannya dapat diusahakan sedini mungkin.
Sumber: Kompas

0 komentar:

Artikel Terkait