Spiga

Virus dan Peranannya dalam kehidupan Manusia

Negara Indonesia beberapa tahun ini disibukkan dengan penanganan penyakit menular yang diakibatkan oleh mikroorganisme virus, penyakit flu burung yang menyebabkan kematian dengan penularan yang sangat cepat dengan perantara hewan unggas. Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya bukan karena mampu menyebabkan kematian banyak unggas dalam waktu yang relatif singkat, melainkan karena sifatnya yang dapat menular dari unggas ke manusia dan menimbulkan kematian yang cepat pada manusia. Meskipun namanya flu burung namun ternyata penyakit ini juga menyerang hewan lain seperti babi, kucing dan musang.

Istilah virus memiliki arti racun. Keberadaan virus mempunyai dua fase, yaitu di dalam sel hidup dan di luar sel hidup. Di luar inangnya virus mempunyai ciri tersendiri, yaitu mempunyai partikel sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan mereka bisa lolos melewati pori-pori saringan yang tidak memungkinkan dilewati oleh bakteri. Mereka memperbanyak diri hanya di dalam sel-sel hewan, tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme lain. Dengan demikian, dapat dikatakan virus sebagai parasit obligat. Apakah hal tersebut sudah dibuktikan?
Bukti yang pertama kali dilakukan oleh D.J. Ivanovsky (seorang ahli botani dari Rusia) pada tahun 1892, yaitu dengan membuat preparat dari ekstrak daun tembakau yang terserang penyakit mozaik tembakau. Selanjutnya ekstrak tersebut disaring melalui penyaringan yang demikian halusnya sehingga setiap bakteri yang ada dapat tersaring. Cairan hasil penyaringan kemudian dioleskan pada daun yang sehat. Hasilnya ternyata di luar dugaan, yaitu daun menjadi sakit. Kasus tersebut dilanjutkan oleh Wendell Stanley pada tahun 1935 dari Amerika Serikat, yang berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mozaik tembakau. Apabila Kristal virus diinjeksikan pada tanaman yang sehat, maka virus akan segera aktif mengganda, yang berarti hal tersebut bukan sel, jadi virus berbeda dengan bakteri.
Ukuran Virus
Virus adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat menginfeksi hampir semua jenis makhluk hidup. Kita tidak dapat melihat virus dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop elektron, karena ukurannya sangat mikroskopik. Virus mempunyai ukuran sekitar 20-30 nanometer (nm), 1 nm = 1/1.000.000.000 meter. Ukurannya rata-rata 50 kali lebih kecil daripada bakteri.
Bentuk Virus
Virus mempunyai struktur yang sederhana, yang hanya terdiri atas selubung atau protein pelindung yang disebut kapsid yang tersusun atas molekul protein dan bagian isi yang tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA, dapat pula dilengkapi dengan pembungkus atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein) yang membungkus membran plasma dan berasal dari sel inang virus. Apabila pembungkus ini dibangun oleh subunit yang sama atau identik disebut kapsomer. Bentuk kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal. Gabungan kapsomer ini akan membentuk kapsid. Dengan demikian dapat diketahui, sebuah virus memiliki bagian-bagian, yaitu memiliki materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein yang dinamakan virion atau partikel virus. Jadi, virus tidak memiliki sitoplasma serta tidak memiliki organela sehingga tidak melakukan metabolisme. Lebih sederhana manakah antara sebuah sel dengan sebuah virus?


Gambar 1. Salah satu Ilustrasi Bentuk Virus
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Coba amatilah keadaan lingkungan! Seperti yang kita lihat, virus kebanyakan bersifat merugikan karena jenis-jenis virus yang berbeda yang menginfeksi dan menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Tetapi dengan kelebihannya, manusia dapat menemukan virus yang dapat dimanfaatkan. Berikut ini akan diuraikan contoh-contoh virus yang menguntungkan dan merugikan.
Virus yang menguntungkan
1. Pembuatan Antitoksin
Para ahli memanfaatkan dengan menggabungkan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contohnya, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat antitoksin (pelawan racun/penyakit). Selanjutnya, virus tersebut diinfeksikan dengan sel bakteri sehingga sel bakteri ini memiliki sifat gen manusia, yaitu memiliki sifat antitoksin. Dengan demikian, bakteri yang semula tidak mempunyai sifat antitoksin sekarang sudah memiliki sifat antitoksin.
Apabila bakteri tersebut membelah terus-menerus, berarti setiap sel bakteri memiliki sifat antitoksin dan selanjutnya dapat diberikan pada manusia. Contohnya, toksoid tetanus, toksin ini disuntikkan pada manusia untuk mencegah penyakit tetanus. Toksin ini biasanya diberikan kepada ibu hamil dan calon pengantin. Adapun bagi penderita tetanus akan diberikan ATS (Anti Tetanus Serum).
2. Untuk melemahkan bakteri
Apabila virus yang menginfeksi bakteri bersifat pathogen, maka DNA virus yang masuk akan merusak DNA bakteri sehingga bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya karena sifat patogennya telah rusak. Contohnya, bakteri difteri yang berbahaya akan berubah sifatnya jika di dalamnya tersambung oleh virus profage.
3. Untuk memproduksi vaksin
Anda tentu pernah mendapat vaksin untuk mencegah terserangnya tubuh dari beberapa jenis penyakit. Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi. Untuk itulah diperlukan vaksin bagi tubuh kita. Jika ada penyakit yang menyerang manusia, maka tubuh telah memiliki kekebalan yang berasal dari antibodi bagi penyakit tersebut. Contohnya, vaksin cacar, polio dan campak.
Metode pengobatan yang paling dianggap efektif adalah vaksinasi untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, sedangkan penggunaan antibiotik diantisipasikan untuk mengatasi gejala infeksi virus, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Untuk itu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Virus yang merugikan
Sebagian besar virus bersifat merugikan, yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit pada hewan, tumbuhan maupun manusia.
Salah satu virus yang dianggap paling bahaya adalah filovirus. Grup ini terdiri atas Masburg ditemukan di Jerman tahun 1967 dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, dalam jumlah yang besar tampak seperti sepiring mie. Pada April 2005 virus Masburg penyebarannya sampai Angola. Sejak oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemis terburuk di dalam kehidupan manusia.
Virus penyebab penyakit pada manusia
Beberapa jenis penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut:
1. Influenza
Tentu anda pernah menderita sakit flu. Apa yang anda rasakan ketika terserang penyakit flu? Ada beberapa gejala penyakit flu, antara lain sakit kepala, batuk, demam


0 komentar:

Artikel Terkait